Rasa Memiliki Alves Yang Tinggi
Rasa kehilangan cuma bakal ada bila kau sebelumnya pernah merasa memiliki"
Cuplikan frasa di atas ialah Rasa Memiliki Alves Yang Tinggi dari lirik lagu sebuah band asal Yogyakarta, Letto, dengan judul "Mempunyai Kehilangan". Secara tersurat, lagu ini memvisualisasikan jika kita merasa kehilangan akan suatu hal, karena itu kita telah merasa mempunyai suatu hal itu. Rasa kehilangan akan suatu hal tidak ada bila rasa mempunyai tidak ada di pada diri.
Filosofi "Mempunyai Kehilangan" ini, dapat diselami dari kehidupan salah satunya punggawa Juventus yang dulu pernah mengenakan seragam Barcelona, Daniel Alves. Bila Alves merasa kehilangan Barcelona, karena itu Barca, walaupun memang susah untuk mengaku, nantinya akan merasa kehilangan Alves. Apa lagi Alves adalah full-back terbaik di dunia.
Bila tidak ada rasa mempunyai, mana ingin Alves malam-malam terduduk di atas sofanya, melihat pertandingan Barca menantang PSG sekalian makan cemilan (mungkin), dan berjingkrak-jingkrak saat Sergi Roberto cetak gol pada menit ke-95? Jika Alves tidak punyai rasa mempunyai, kemungkinan dia akan memutuskan untuk tidur.
Apa yang sudah dilakukan Alves ini, King88bet sebuah rasa mempunyai yang cukup dalam. Bagaimana tidak, 8 tahun dia mengenakan seragam Barcelona semenjak dibawa dari Sevilla pada 2008 lalu. 8 tahun juga dia bawa Blaugrana raih banyak piala dan penghargaan, dan nyaris rerata semua piala dan penghargaan yang Alves capai bersama Barca ialah piala dan penghargaan yang berprestise.
8 tahun juga dia rasakan banyak penggantian pelatih, dimulai dari Pep Guardiola, Tito Vilanova, Tata Martino, sampai Luis Enrique. Dia banyak juga menyaksikan pemain masuk keluar Camp Nou. Dengan saat yang lumayan lama semacam itu, jangan sampai bingung jika Barca mempunyai lokasi yang khusus di hati Alves. Alves telah mempunyai Barcelona.
Dalam pernyataan tercatatnya di king88bet login alternatif Podium dengan judul The Secret, Daniel Alves bercerita kisah hidupnya saat dia melihat Barca lakukan come-back dalam pertandingan menantang Paris-Saint Germain di set 16 besar Liga Champions. Di tulisan itu, dia tidak henti mengutarakan kebahagiaannya, walau di saat itu dia tidak mengenakan seragam Barcelona kembali.
"Seperti supporter Barca di penjuru dunia lain, saya juga mengganas waktu itu. Ini seakan menjadi pertanda jika sebetulnya, jauh di lubuk hati saya yang paling dalam, masih tetap ada nama Barcelona," tutur Alves.